Kalender Hijriah


Kamis, 16 Mei 2013

Teknik-teknik Penopang Bioteknologi


       Gel elektroforesis
       Agarose gel elektroforesis
       Polyacrilamide gel electrophoresis (PAGE)
       Southern blot
       PCR
       Kultur sel/Bioreaktor
       Agarose Elektroforesis
       Istilah yang digunakan untuk menjelaskan pergerakan ion-ion dalam suatu medan beraliran listrik
       DNA merupakan molekul yang bermuatan negatif.
       DNA bermigrasi dalam media gel agarose menuju anode pada laju/kecepatan molekul yang kecil mendahului yang berukuran lebih besar, sehingga terbentuk fragmen-fragmen
         Agarose Elektroforesis
       Elektroforesis terhadap plasmid DNA biasanya dilakukan dengan gel agarose yang direndam dalam bufer elektroforesis
       Konsentrasi agarose yang digunakan disesuaikan berdasarkan ukuran molekul DNA yang akan diukur/diuraikan, misalnya: 0.3% w/v untuk fragmen DNA > 20.000bp; 0.8% untuk <20.000 bp
       PAGE
       Untuk fragmen DNA dengan ukuran sangat kecil, penguraian dilakukan dengan menggunakan PAGE
       Digunakan pula untuk melakukan sekuensing gen (pengurutan pb)
       Sekuensing yang paling umum: Metode Sanger (chain termination)
       Menggunakan dideoxynucleotide (tanpa gugus –OH) baik pada posisi C-2 maupun C-3
       Prinsip: Metode Sanger (chain termination)
       Menggunakan dideoxynucleotide (ddNT-tanpa gugus –OH) baik pada posisi C-2 maupun C-3
       Terhadap rantai DNA yang ‘tumbuh’, ditambahkan ddNTP
       Karena ddNTP tidak mengandung –OH pada posisi C-3 maka tidak akan terbentuk ikatan phosphodiester dengan dNTP yang datang pada rantai DNA yang sedang tumbuh
       Contoh: Metode Sanger (chain termination)
       DNA yang akan dianalisa (template)
       DNA polymerase (Taq)
       Primer oligonucleotide yang diketahui sekuen nya
       dGTP, dATP, dCTP, dTTP (jumlah/konsentrasi berlebih)
       Salah satu dari ddGTP, ddATP, ddCTP, atau ddTTP (jumlah/konsentrasi tertentu)
       Contoh: Metode Sanger (chain termination)
       Untai DNA baru disintesis dengan menambahkan dNTPs pada primer
       Reaksi ,dipandu’ oleh template sampai saat ddNTP ditambahkan
       Selama ddNTP belum ditambahkan, sintesis DNA akan terus berlangsung, tetapi setelah penambahan, terjadi kompetisi, saat ddNTP masuk dalam reaksi, maka ‘pertumbuhan’ rantai DNA akan terhenti
       Contoh: Metode Sanger (chain termination)
       Setelah direaksikan pada suhu tertentu dan bufer tertentu (formammide, 80’C)
       Fragmen DNA dianalisa menggunakan PAGE
       Dilakukan pembacaan (Manual/Komputer)
       Southern Blot
       Hasil fragmentasi DNA menggunakan agarose gel, fragmen tsb dapat didenaturasi dan ‘dipindahkan’ dibuat statis pada suatu membran
       Teknik pemindahan ini dikembangkan pertama kali oleh E.M. Southern
       Prinsip:
       Gel direndam dalam bufer (basa) untuk mendenaturasi dsDNA à ssDNA
       Dinetralkan kemudian di letakan pada mebran nitroselulose
       Southern Blot
       Prinsip:
       Gel direndam dalam bufer (basa) untuk mendenaturasi dsDNA à ssDNA
       Dinetralkan kemudian di letakan pada mebran nitroselulose
       Membran dipanasakan 80’C
       Dilabel menggunakan probe ssDNA
       Northern blotting (RNA)
Teknik-teknik Penopang Bioteknologi
       Gel elektroforesis
       Agarose gel elektroforesis
       Polyacrilamide gel electrophoresis (PAGE)
       Southern blot
       PCR
       Kultur sel/Bioreaktor
       PCR (polymerase chain reaction)
       PCR sangat berbeda dengan kloning gen
       Kloningà manipulasi yang melibatkan sel-sel hidup
       PCRà manipulasi dilakukan pada sebuah tabung reaksi mikro. DNA dicampur satu set reagensia kemudian tabung ditempatkan pada suatu alat pemanas ‘thermocycler’ yang suhu dan siklusnya bisa diatur/dikontrol
       Inventor: Kary Mullis (1985)
       Reaksi dasar
       PCR melibatkan 2 primer oligo nukleotida (molekul DNA untai tunggal sintetik, berukuran pendek:17-30 nt)
       Primer-2 tsb menghibrid untaian DNA dalam arah berlawanan, setelah DNA tsb didenaturasi, sehingga DNA disintesis oleh polimerase sepanjang wilayah antara ke dua primer tersebut
       Hasil reaksinya adalah terbentuknya dua DNA untai ganda
       Jika reaksi diulang kembali akan terbentuk lagi DNA untai ganda dst.
       Secara teori, setelah 22 siklus akan terbetuk 106 molekul DNA untai ganda
       Tahapan dasar
       Materi PCR dicampur dalam satu micro tube
       Dipanaskan 94’C: ikatan-2 hidrogen yang menautkan untaian ganda DNA terurai (denaturasi)
       Campuran didinginkan 50-60’C: untaian akan bergabung lagi; tetapi hal umumnya ini tidak terjadi karena campuran reaksi mengandung primer dalam jumlah berlebih; primer-2 ini akan menempel (annealing) pada molekul-2 DNA untai tunggal tsb.pada posisi tertentu untuk proses sintesis DNA “baru”
       Tahapan dasar
       Suhu dinaikkan ke 74’C. Ini adalah suhu optimum bagi enzim Taq (Thermus aquaticus) Polymerase untuk bekerja
       Taq polymerase menempel pada salah satu ujung primer dan mensintesis untaian-untaian DNA baru yang komplementer dengan cetak (template) DNA target à satu siklus, terbentuk 21.
       Masuk siklus berikutnya dst (2n)
       Perhitungan dasar
       Primer:
       17-30nt
        
       Tris-HCl pH 8.3
       MgCl
       dATP, dCTP, dGTP, dTTP
       Taq DNA polymerase

Tidak ada komentar:

Posting Komentar