Kalender Hijriah


Kamis, 16 Mei 2013

PENGERTIAN PRANATA SOSISAL

Dalam  kehidupan  sehari-hari,  pengertian  pranata  sosial  sering  bias  atau  rancu  dengan
pengertian  kelompok  sosial  atau  asosiasi.  Apalagi  kalau  menggunakan  istilah  lembaga
sosial,  organisasi  sosial,  atau  lembaga  kemasyarakatan.  Pada  uraian  ini  akan  dijelaskan,
bahkan ditegaskan, tentang pengertian pranata sosial, dan perbedaannya dengan kelompo
sosial atau asosiasi.

Horton  dan  Hunt  (1987)  mendefinisikan  pranata  sosial  sebagai  lembaga  sosial,  yaitu
sistem  norma  untuk  mencapai  tujuan  atau  kegiatan  yang  oleh  masyarakat  dipandang
penting. 

Di dalam sebuah pranata sosial akan ditemukan seperangkat nilai dan norma sosial  yang
berfungsi  mengorganir  (menata)  aktivitas  dan  hubungan  sosial  di  antara  para  warga
masyarakat  dengan  suatu  prosedur  umum  sehingga  para  warga  masyarakat  dapat
melakukan kegiatan atau memenuhi kebutuhan hidupnya yang pokok. 

Koentjarningrat  (1979)  menyatakan  bahwa  pranata  sosial  adalah  sistem-sistem  yang
menjadi  wahana  yang  memungkinkan  warga  masyarakat  untuk  berinteraksi  menurut
pola-pola  atau  sistem  tatakelakuan  dan  hubungan  yang  berpusat  pada  aktivitas-aktivitas
untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

Terdapat tiga kata kunci dalam setiap pembahasan tentang pranata sosial, yaitu: (1) nilai
dan  norma  sosial,  (2)  pola  perilaku  yang  dibakukan  atau  yang  disebut  dengan  prosedur
umum, dan (3)  sistem  hubungan,  yaitu  jaringan peran  serta status  yang  menjadi  wahana
untuk melaksanakan perilaku sesuai dengan prosedur umum yang berlaku.

Pranata  sosial  pada  dasarnya  bukan  merupakan  sesuatu  yang  kongkrit,  dalam  arti  tidak
selalu hal-hal yang ada dalam suatu pranata sosial dapat diamati atau dapat dilihat secara
empirik  (kasat  mata).  Tidak  semua  unsur  dalam  suatu  pranata  sosial  mempunyai
perwujudan  fisik. Bahkan, pranata sosial  lebih  bersifat konsepsional, artinya keberadaan
atau  eksistensinya  hanya  dapat  ditangkap  dan  difahami  melalui  pemikiran,  atau  hanya
dapat  dibayangkan  dalam  imajinasi  sebagai  suatu  konsep  atau  konstruksi  yang  ada  di
alam  pikiran.  Beberapa  unsur  pranata  dapat  diamati  atau  dilihat,  misalnya  perilaku-perilaku  individu  atau  kelompok  ketika  melangsungkan  hubungan  atau  interaksi  sosial
dengan sesamanya.

Hal  penting  yang  perlu  ditegaskan  di  sini  adalah  bahwa  seorang  individu  atau
sekelompok  orang  dapat  saja  datang  dan  pergi  dalam  suatu  lembaga,  tetapi  fungsi
individu atau kelompok dalam pranata hanyalah sebagai pelaksana fungsi atau pelaksana
kerja  dari  suatu  unsur  lembaga  sosial.  Kedatangan  atau  kepergian  individu  atau
sekelompok  individu  tidak  akan  menganggu  eksistensi  dari  suatu  lembaga  sosial.
Individu  atau  sekelompok  individu  di  dalam  pranata  sosial,  kedatangannya  atau
kepergiannya hanyalah berfungsi saling menggantikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar