Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik,
garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang
gambar.
Proyeksi Eropa dan Amerika
Proyeksi Eropa dan Amerika merupakan proyeksi yang digunakan
untuk memproyeksikan pandangan dari sebuah gambar tiga dimensi terhadap bidang
dua dimensi.
Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa
disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran
I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing pengarang buku yang menjadi
refrensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang
letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.3).
Keterangan :
P.A = Pandangan
Atas
P.Ki = Pandangan
Kiri
P.Ka= Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
Gambar 10.6. Proyeksi Eropa
Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika
dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi
kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama
dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.4).
Keterangan :
P.A = Pandangan
Atas
P.Ki = Pandangan
Kiri
P.Ka = Pandangan
Kanan
P.Ba = Pandangan
Bawah
P.Be = Pandangan
Belakang
Gambar 10.7. Proyeksi Amerika
Pemilihan
pandangan depan
Pemilihan
pandangan depan dari benda yang akan disajikan dalam gambar adalah sangat
penting. Karena pandangan depan dapat langsung memberikan keterangan bentuk
benda yang sebenarnya dan jumlah pandangan depan juga ditentukan oleh pandangan
depan tersebut. Pandangan depan tidak selalu berarti bagian depan dari benda
itu sendiri. Pandangan depan adalah bagian benda yang dapat memberikan cukup
keterangan mengenai bentuk khas atau fungsinya.
Perbandingan
antara Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika
Keuntungan
Proyeksi Amerika
Diawal bab
Proyeksi telah dijelaskan bahwa kedua proyeksi tersebut dapat sama-sama
dipakai, sesuai dengan standar ISO.
Negara Aamerika
Serikat dan Jepang telah menentukan untuk memakai proyeksi Amerika. Hal ini
didasarkan pada keuntungan dari cara ini disbanding dengan proyeksi Eropa,
keuntungan-keuntungannya sebagai berikut:
Dari gambar,
bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan pandangan depan sebagai patokan
dan bendanya muncul seperti aslinya.
gambarnya
mudah dibaca, karena hubungan anatara gambar yang satu dengan yang lain dekat.
Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah pengertian.Cukup mudah
lagi (terutama) pada benda-benda yang panjang, susunan pandangan depan dan
pandangan samping mudah sekali dibaca.
pandangan yang
berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk memberi
ukuran-ukurannya. Tidak mungkin terjadi salah pembacaan ukuran. Bagi teknisi
(operator mesin) lebih sederhana.
dengan
proyeksi Amerika mudah memberi pandangan tambahan atau pandangan setempat.
Simbol Proyeksi
Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika, perlu
diberi lambang proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditepkan bahwa
cara kedua proyeksi boleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar
sebaiknya digambar menurut proyeksi Eropa (Kuadran I atau dikenal dengan
proyeksi sudut pertama).
Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar
dengan menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan
disisi kanan bawah kertas gambar. Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah
sebuah kerucut terpancung.
Simbol
Proyeksi Eropa Simbol
Proyeksi Amerika
Anak Panah
Anak panah
digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan tempat/posisi atau arah potongan,
sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukur atau disisi kiri garis
ukur.
Gambar 11.2. Anak
panah
Kesimpulan
Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa
hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan
informasi lebih detail
Letak bidang
yang diproyeksikan dengan proyeksi Eropa terbalik dengan arah pandangannya.
Proyeksi Amerika
Proyeksi
Amerika hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar
memberikan informasi lebih detail.
Letak bidang
yang diproyeksikan dengan proyeksi Amerika sama dengan arah pandangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar