KLASIFIKASI BAHAN TEKNIK
Secara garis besar bahan teknik
dapat diklasifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu :
1. Bahan
Logam
Dimana bahan
logam tersebut biasanya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
- Penghantar listrik / panas yang
baik.
- Dapat dibentuk dengan proses panas
dan dingin.
- Mempunyai tegangan tarik tinggi.
Dimana bahan
bukan logam tersebut biasanya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
- Tidak baik untuk penghantar
listrik / panas.
- Sulit untuk dibentuk.
- Tegangan tarik rendah.
- Baik sebagai isolator / bahan
isolator
Bahan logam
dapat diklasifikasikan dalam 2 (dua) kelompok yaitu :
1. Logam Besi ( Ferrous ).
1. Logam Besi ( Ferrous ).
Dimana bahan
logam besi ini mempunyai kandungan Besi (Fe) dengan tingkat kemurnian sampai
100%. Besi murni ini mempunyai titik cair 1540 º C dan massa jenis 7,86 kg/dm³.
Logam besi dibedakan dalam 2 macam
yaitu :
Þ Baja : Logam besi yang mengandung
karbon (C) < 2,06 %
Þ Baja Tuang : Logam besi yang
mengandung karbon (C) > 2,06 %
2. Logam
bukan besi (Non Ferrous).
Logam bukan
besi adalah semua bahan logam yang tidak mengandung besi(Fe).
Menurut massa jenisnya logam bukan
besi dibedakan 2 macam yaitu :
1. Logam Berat :
Semua logam bukan besi yang
mempunyai massa - jenis > 5 kg/dm³.
Contoh : Tembaga (Cu), Seng (Zn),
Crom (Cr), Nikel (Ni), dll.
2. Logam Ringan:
Semua logam bukan besi yang
mempunyai massa-jenis < 5 kg/dm³.
Contoh : Aluminium (Al),Titanium
(Ti),Magnesium (Mg), Berylium (Be).
3. Logam
Mulia :
Logam mulia
tersebut dikatagorikan juga termasuk logam berat, tetapi mempunyai sifat-sifat
khusus seperti : Tahan terhadap bahan kimia, tahan terhadap korosi, dll.
Contoh : Emas (Au), Platina (Pt),
Perak (Ag).
Bahan Bukan
Logam dapat diklasifikasikan dalam 2 (dua) kelompok yaitu :
1. Bahan Sintetis :
1. Bahan Sintetis :
Bahan-bahan
bukan logam yang telah mengalami proses kimia.
Contoh : Plastik, Porselin, Nilon,
Karet Sintetis, dll.
2. Bahan
Alami
Bahan bukan
logam yang belum mengalami proses kimia atau yang sudah mengalami proses
fisika.
Contoh : Batu, Batu Bara, Belerang,
Kayu, dll.
Bahan Alami
dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
- Bahan
Alami Murni: yaitu bahan bukan logam yang belum mengalami proses kimia.
Contoh :Silisium, Belerang, Batu
Bara, Minyak bumi, dan semua bahan-bahan logam yang baru diambil dari sumbernya
Atau sebagai bahan asal pembuatan bahan sistetis.
- Bahan Alami olahan : yaitu bahan
bukan logam yang sudah mengalami proses fisika , artinya semua sifat-sifat
bahan tersebut masih dapat dikenali.
Contoh : Kulit, Kertas, Arang Kayu.
Bahan Paduan
Logam dan Bukan Logam.
Pengertian :
Paduan dua buah bahan atau lebih dimana Komposisi Kimia dari bahan tersebut
tidak berubah. Tetapi terjadi perubahan bentuk maupun sifat-sifatnya.
Contoh : Kuningan (Cu Zn) = Tembaga
(Cu) + Seng (Zn).
Macam-macam
bahan paduan :
1. Bahan
Paduan : adalah suatu bahan campuran dari dua macam bahan logam atau lebih yang
dipadukan dalam keadaan cair.
Contoh : Perunggu, Kuningan, Baja
Nikel, Baja Krom, dll.
2. Bahan Anyaman : adalah suatu
bahan campuran dari dua bahan atau lebih yang diperkuat dengan jalan anyaman.
Contoh : Sabuk Ban , Kanvas Rem.
3. Bahan Lapisan : adalah campuran
dua bahan yang diperkuat dengan lapisan bahan lain.
Contoh : Paking Kepala Silinder,
Kaca Lapis.
4. Bahan Lapis Permukaan : adalah campuran
bahan yang bertujuan untuk melindungi bahan terhadap karat , korosi, dan
memberi daya tahan terhadap gesekan.
Contoh : Verkroom, Vernikel,
Galvanis.
SIFAT-SIFAT
BAHAN/MATERIAL
1. Sifat Kimia / Chemis
1. Sifat Kimia / Chemis
Dengan sifat
kimia diartikan sebagai sifat bahan yang mencakup antara lain kelarutan bahan
tersebut terhadap larutan kimia, basa dan pengoksidasiannya terhadap bahan
tersebut. Salah satu contoh dari sifat kimia yang terpenting adalah : KOROSI.
2. Sifat
Teknologi.
Sifat
teknologi adalah sifat suatu bahan yang timbul dalam proses pengolahannya.
Sifat ini harus diketahui terlebih dahulu sebelum mengolah atau mengerjakan
bahan tersebut.
Sifat –
sifat teknologi ini antara lain :
Sifat mampu
las (Weldability), sifat mampu dikerjakan dengan mesin (Machineability),
sifat mampu cor (Castability),dan sifat mampu dikeraskan (Hardenability).
1. Sifat
Fisika.
Sifat fisika
adalah perlakuan bahan karena mengalami peristiwa Fisika, seperti adanya
pengaruh panas, listrik dan beban. Yang termasuk golongan sifat fisika ini
adalah : Sifat Panas, Sifat Listrik, Sifat Mekanis.
2. Sifat
Panas.
Sifat-sifat
karena proses pemanasan dan karena perubahan bentuk / ukuran oleh panas
(pemuaian/penyusutan).
3. Sifat
Listrik.
Sifat –
sifat listrik dari bahan yang terpenting adalah : ketahanan dari suatu bahan
terhadap aliran listrik dan daya hantarnya , dan tidak semua bahan mempunyai
daya hantar listrik yang sama.
4. Sifat
Mekanik.
Sifat
mekanik suatu bahan adalah kemampuan bahan untuk menahan beban-beban yang
dikenakan kepadanya. Dimana beban-beban tersebut dapat berupa beban tarik,
tekan, bengkok, geser, puntir,atau beban kombinasi.
Sifat –
sifat mekanik bahan yang terpenting antara lain :
1. Kekuatan (strenght)
1. Kekuatan (strenght)
menyatakan
kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan tersebut
menjadi patah
2. Kekerasan
(hardness)
dapat
didefinisikan sebagai kemampuan bahan untuk tahan terhadap goresan , pengikisan
(abrasi), penetrasi. Sifat ini berkaitan erat dengan sifat keausan (wear
resistance).
3.
Kekenyalan (elasticity)
menyatakan
kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya
perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan.
4. Kekakuan
(stiffness)
menyatakan
kemampuan bahan untuk menerima tegangan / beban tanpa mengakibatkan terjadinya
perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi.
5.
Plastisitas (plasticity)
menyatakan
kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastis (yang permanen)
tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini sangat diperlukan bagi
bahan yang akan diproses dengan berbagai proses pembentukan seperti, forging,
rolling, extruding dan sebagainya. Sifat ini sering juga disebut sebagai
keuletan / kekenyalan (ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi plastis
yang cukup tinggi dikatakan sebagai bahan yang mempunyai keuletan / kekenyalan
tinggi, dimana bahan tersebut dikatakan ulet / kenyal (ductile). Sedang bahan
yang tidak menunjukan terjadinya deformasi plastis dikatakan sebagai bahan yang
mempunyai keuletan yang rendah atau dikatakan getas /rapuh (brittle).
6.
Ketangguhan (toughness)
menyatakan
kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya
kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai ukuran banyaknya energi yang diperlukan
untuk mematahkan suatu benda kerja, pada suatu kondisi tertentu. Sifat ini
dipengaruhi oleh banyak faktor , sehingga sifat ini sulit untuk diukur
1. Kelelahan
(fatique)
merupakan
kecenderungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang-ulang
(cyclic stress) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekuatan
elastisitasnya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin
disebabkan oleh kelelahan. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat
penting tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang
mempengruhinya.
2. Merangkak/keretakan
(creep)
merupakan
kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya
merupakan fungsi waktu, dimana pada saat bahan tersebut menerima beban yang
besarnya relatif tetap.
Berbagai sifat mekanik diatas juga
dapat dibedakan menurut cara pembebanannya, yaitu sifat mekanik statik, sifat
terhadap beban statik, yang besarnya tetap atau berubah dengan lambat, dan
sifat mekanik dinamik, sifat mekanik terhadap beban, yang berubah-rubah atau
mengejut. Ini perlu dibedakan karena tingkah laku bahan mungkin berbeda
terhadap cara pembebanan yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar